Pages

Selasa, 13 Juli 2010

Cambridge Jadi Pionir Masjid Ramah Lingkungan Inggris

CAMBRIDGE (Berita SuaraMedia) – Arsitek Marks Barfield akan merancang sebuah Masjid "eco" senilai 13 juta poundsterling di atas lahan seluas 0.4 hektar di Cambridge. Kota bersejarah Inggris, Cambridge, dengan universitasnya yang terkenal di seluruh dunia dan wilayah pedesaannya yang indah, akan segera memiliki Masjid baru. Tapi ini bukan Masjid biasa, ini akan menjadi Masjid pertama di kota tersebut yang sengaja dibangun agar ramah lingkungan.
Setelah beberapa tahun mengalami kesesakan di sejumlah ruang sempit kecil di seluruh kota, komunitas Muslim yang semakin berkembang memutuskan bahwa telah tiba saatnya untuk beraksi. Pada musim panas 2008, sepotong tanah dan sebuah gudang tua dibeli dan direncanakan untuk sebuah Masjid baru. Namun, alih-alih membangun Masjid secepatnya, komunitas Muslim memutuskan sejak awal bahwa Masjid itu akan mengikuti prinsip-prinsip dasar keberlanjutan.
"Peradaban Islam didasarkan pada penolakan terhadap limbah sebagai penghinaan atas rahmat Tuhan dan sehingga dalam membangun Masjid baru di Cambridge, kami berada di garis depan gerakan lingkungan setempat di mana kami menggunakan pemompa panas terkini, teknologi konservasi, dan atap hijau sehingga kami akan memiliki jejak karbon hampir nol," ujar Ketua  Trust, Time Winter atau yang juga dikenal sebagai Abdul Hakim Murad.
Winter juga menambahkan bahwa mereka berniat untuk membangun Masjid pertama di Eropa yang benar-benar ramah lingkungan untuk menjalankan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan.
Dinyatakan di dalam Al Qur’an bahwa Allah telah menjadikan hamba-Nya sebagai penjaga dan pelindung bumi, sehingga untuk menyelaraskan etika lingkungan dengan tempat ibadah paling penting dalam Islam adalah hal yang masuk akal.
Diharapkan juga bahwa inisiatif ini akan mendorong kaum Muslim di Timur Tengah untuk mengambil minat aktif dalam lingkungan dan melestarikan sumber daya alam yangberharga baik di rumah maupun di masjid.
Dirancang oleh arsitek pemenang penghargaan, Marks Barfield, yang berada di balik sejumlah proyek luar biasa seperti London Eye dan Kew Treetop Walkway, Masjid itu didasarkan pada premis menciptakan oasis ketenangan dan keberlanjutan di tengah hutan kota. Winter menambahkan, "Bangunan ini akan benar-benar inklusif, berkelanjutan, aman, dan menghormati lingkungan sekitar."
Bangunan itu akan diterangi cahaya alami dari langit sepanjang tahun dengan suhu yang dioptimalkan hati-hati oleh pemanas dan pendingin menggunakan teknologi hemat lingkungan dan energi yang dihasilkan oleh pemompa panas dari dalam tanah.
Desain keseluruhannya akan memperbesar taman komunitas yang sudah ada, menciptakan tepian hijau berpori di sekeliling bangunan dengan pepohonan serta menyediakan rak-rak sepeda di jalan dan lahan parkir di basemen. Proyek pembangunan senilai 13 juta poundsterling itu akan menampung 1000 jamaah pria dan wanita, juga akan mencakup kafe, area pengajaran, dan ruang-ruang pertemuan untuk digunakan oleh masyarakat Muslim dan non-Muslim sekitar.
"Masjid baru ini akan menjadi lingkungan sejati sekaligus pusat spiritual, mudah diakses oleh angkutan umum dan jalan kaki, dengan fasilitas untuk pertemuan kelompok komunitas formal maupun informasl, dan tempat bersantai," ujar Winters.
Membangun sebuah Masjid eco tidak hanya merupakan temuan modern, tidak hanya membantu memperkuat dan memperlihatkan prinsip-prinsip eco Islam tapi juga membawa kaum Muslim kembali ke konstruksi indah yang lebih sederhana dan berkesan secara ekologi dari Masjid pertama yang dibangun untuk Nabi Muhammad. Proyek serupa telah dijalankan di Inggris seperti Masjid separuh ramah lingkungan senilai 3.5 juta pound di Levenshulme, Manchester pada tahun 2008. Masjid itu memasang panel solar dan dibangun menggunakan kayu dari sumber-sumber yang dapat diperbarui, tapi energinya tidak sepenuhnya dari sumber-sumber yang bisa diperbarui dan mereka mengimpor beberapa materi bangunan dari India. (rin/gp/ie)

 sumber>>>><<<
www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar